Trip ke Seoul, Hari ke-2, Gyeongbokgung Palace

Jadwal di hari kedua di Seoul adalah mengunjungi Gyeongbokgung Palace. Berdua saja dengan Bryan, kami merelakan kepergian Ryan untuk kencan dengan Miri dan tidak bergabung dengan kami untuk mengunjungi Gyeongbokgung Palace. 

Namun sebelum berpisah, kami tetap memulai aktivitas awal bersama, nge-brunch naengmyeon bersama di salah satu restoran lokal di dekat penginapan di Hongdae. Saya sendiri lupa nama tempatnya. — lagi-lagi kurang informatif ya tulisannya bwahahahaha — Kami menggelontorkan uang sebesar KRW 7000 per orang untuk bisa menikmati 

Naengmyeon adalah mie khas Korea Selatan yang disajikan bersama sup kaldu sapi dingin dengan toping semacam sambal, potongan timun, potongan lobak, dan serutan es. Kalau tidak salah bahan dari mie-nya adalah campuran gandum, kentang, ubi jalar, dan tepung. 

Naengmyeon seharga KRW 7000 di Hongdae
Naengmyeon seharga KRW 7000 di Hongdae

Di tempat kami makan — berdasarkan rekomendasi Ryan — dengan harga di atas, kami sudah bisa mendapatkan satu mangkuk naengmyeon dengan ukuran cukup besar dan daging babi iris. YA JELAS GUE RUGI!! Gue kan gak suka makan babi. Daging babi gue harus gue relakan diberikan kepada mereka berdua. 

Setelah makan dan haha hihi, akhirnya kami pun berpisah dan melanjutkan perjalanan di Hari ke-2

Cerita Tentang Gyeongbokgung Palace

Istana Gyeongbokgung Palace yang gue kunjungi dikenal dengan sebutan Istana Utara dan merupakan istana terbesar dari 5 istana yang dibangun sekitar tahun 1395 pada masa Dinasti Joseon. Istana ini memiliki 5 bagian utama, yakni Changdeokgung, Changgyeonggung, Deoksugung, Gyeongbokgung dan Gyeonghuigung.

Gyeongbokgung Palace memiliki makna, istana yang diberkati oleh surga dan menjadi tempat tinggal raja dari dinasti Joseon serta abdi dan pelayannya. Gyeongbokgung Palace sendiri menjadi salah satu simbol penting dari kota Seoul yang menawarkan pesona masa lalu dengan keindahan yang begitu menawan. Gue sempat menganga pas masuk Istana ini. Sayangnya tidak sempat membiarkan lalat masuk ke mulut Gue ketika menganga. 

(dua paragraf di atas merupakan hasil googling LOL)

Dos And Don’ts di Gyeongbokgung Palace

Di mana bumi dipijak di situ langit dijunjung. Ketika sebelum mengunjungi Gyeongbokgung Gue tentu saja mencari tahu apa saja yang tidak boleh dilakukan. Hal-hal yang boleh dilakukan ya gak Gue cari tahu karena selain yang disebutkan di daftar larangan pasti boleh dilakukan.

Hal-hal yang tidak boleh dilakukan selama mengunjungi Gyeongbokgung Palace, diantaranya:

  • Berbicara dengan suara yang keras / berteriak;
  • Berlari-lari di area istana;
  • Tidak diperkenankan membawa hewan peliharaan;
  • Tidak diperkenankan untuk membawa alat-alat olahraga dan menggunakannya di area istana;
  • Tidak diperkenankan membawa makanan dan makan di area istana;
  • Tidak diperkenankan merokok di area istana, termasuk di area parkir;
  • Secara hukum, dilarang menerbangkan drone. Hal ini berlaku juga di seluruh wilayah hukum Seoul.

Harga Tiket Masuk dan Sewa Hanbok di Sekitar Gyeongbokgung Palace

Sesampainya di Gyeongbokgung Palace kami sempat berputar-putar di area luar sebelum pintu masuk sampai akhirnya memutuskan membeli tiket masuk. 

Harga tiket masuk Gyeongbokgung Palace adalah KRW 3000 untuk dewasa dan KRW 1500 untuk usia 7 – 18 tahun (dibuktikan dengan identitas diri).

Gue mengajak Bryan untuk menyewa pakaian tradisional Korea, Hanbok, supaya bisa merasakan sensasi menjadi orang Korea. Kami pun menunda masuk ke dalam istana meskipun sudah membeli tiket.

Dari pintu masuk utama Gyeongbokgung Palace kami berjalan ke sebelah kanan istana. Di seberang istana terdapat beberapa toko untuk penyewaan hanbok. Kami masuk ke salah satu toko setelah melihat-lihat harga yang terdapat di depan pintu toko-toko tersebut. Harga untuk rental pakaian tradisional ini dimulai dari KRW 15000 (ketika itu). Harga tersebut adalah harga yang diterapkan untuk hanbok ukuran anak-anak. Sementara untuk orang dewasa, kami harus membayar KRW 25000 untuk durasi pemakaian selama empat jam. Harga ini tentu saja hanya penyewaan hanbok orang pria dewasa. Lalu kami harus membayar lagi KRW 3000 untuk menyewa topi tradisional untuk melengkapi hanbok kami. 

Untuk wanita ada beberapa servis tambahan yang disediakan, diantaranya make up dan tatanan rambut. Tentu saja ada harga tambahan untuk mendapatkan servis make up dan tatanan rambut ini, harganya pun bervariasi.

Untuk beberapa toko, mereka menerapkan deposit dengan nilai yang bervariasi mulai dari KRW 10000 sampai dengan KRW 50000 untuk jaminan jika ada kerusakan pada baju. Namun toko yang kami kunjungi tidak meminta deposit sebagai jaminan. Sebagai gantinya mereka meminta kami untuk deposit paspor kami di tempat mereka. 

Gue sih senang-senang saja karena ini artinya kami tidak perlu repot-repot membawa paspor kami ketika menikmati Gyeongbokgung Palace. Penjaga toko mengatakan kepada kami kalau kami juga mendapatkan fasilitas loker untuk menaruh barang bawaan kami. Yihaaaa!!!

//www.instagram.com/embed.js

Tips ketika menyewa hanbok:

Dengan deposit jaminan yang cukup besar, sebaiknya baju yang sudah dipilih dan disewa diperiksa dulu. Laporkan kerusakan atau cacat sekecil apapun yang terdapat pada hanbok, celana, dan topi kepada penjaga toko sebelum kita bayar sewa dan memakainya. Laporan ini akan menjadi catatan tersendiri bagi penyewa dan toko sehingga cacat yang memang sudah ada sebelum baju digunakan.

Prosesi Pergantian Penjaga Istana

Kami cukup beruntung karena sampai istana di waktu yang tepat. Setelah membeli tiket, sebelum beranjak ke tempat penyewaan hanbok, kami berkesempatan menyaksikan prosesi pergantian penjaga istana. 

Setiap harinya prosesi ini dilangsungkan sebanyak dua kali pada pukul 10 pagi dan pada pukul 2 siang. Prosesi ini berlangsung sekitar 15 menit.

Prosesi Pergantian Penjaga Istana - Changing of the Royal Guard at Gyeongbokgung Palace
Prosesi Pergantian Penjaga Istana – Changing of the Royal Guard at Gyeongbokgung Palace

Pemandangan di Gyeongbokgung Palace

Gue sangat terkesan dengan pemandangan yang disajikan mulai dari pintu masuk istana sampai dengan di dalam istana. 

Pintu masuk istana Gyeongbokgung, Gwanghwamun Gate, terlihat megah. Seperti yang digambarkan dalam cerita-cerita yang melibatkan bangunan istana, gerbang dan tembok depan istana menjulang tinggi, tebal, dan dipenuhi dengan ukiran-ukiran.

Setelah masuk melewati gerbang utama, kami disuguhkan dengan gambar besar 4 dimensi yang nyata sebuah istana yang megah yang dilatarbelakangi Gunung Inwangsan dan lebih jauh lagi ada Bukhansan National Park. Pemandangan ini sangat kontras dengan bagian depan istana yang dipenuhi gedung-gedung tinggi khas perkotaan. 

Geunjeongjeon Hall dan Tiket Masuk Gyeongbokgung Palace
Geunjeongjeon Hall dan Tiket Masuk Gyeongbokgung Palace

Masuk ke dalam area utama istana, Gue disuguhkan dengan pemandangan yang lebih WOW lagi. Bangunan pertama yang terlihat adalah Geunjeongjeon Hall. Geunjeongjeon Hall adalah aula utama yang menjadi singgasana di Gyeongbokbung Palace.

Salah satu bangunan istana yang menarik perhatian Gue adalah Gyeonghoeru Pavilion. Gyeonghoeru Pavilion berdiri dengan cantik dan kokoh di atas danau. Tempat ini menjadi salah satu spot utama Gue buat foto-foto. Dulunya, Gyeonghoeru Pavilion ini digunakan untuk menghibur tamu-tamu asing yang mengunjungi istana.

Gyeonghoeru Pavilion
Gyeonghoeru Pavilion

Masih di area danau di dalam istana, di sisi lain tengah danau terdapat Hwangwonjeong Pavilion. Hwangwonjeong Pavilion ini merupakan bangunan dua lantai yang sekilas mirip pagoda. 

Cara Menuju Ke Gyeongbokgung Palace

Sesuai dengan arahan dari Miri, Gue dan Bryan menggunakan aplikasi Kakao Metro untuk mengetahui rute terbaik yang bisa digunakan untuk ke semua tempat di seluruh penjuru Seoul.

Kakao Metro - Aplikasi Informasi Subway dan Kereta di Korea Selatan
Kakao Metro – Aplikasi Informasi Subway dan Kereta di Korea Selatan

Gue pun menggunakan subway dari Stasiun Hongik University Station ke Stasiun Gyeongbokgung. Sesampainya di Stasiun Gyeongbokgung, kami berjalan menyusuri lorong menuju istana yang melalui National Palace Museum of Korea.

Advertisement

One Comment Add yours

Leave a footprint :D

Please log in using one of these methods to post your comment:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s