Jalan-jalan di Seoul, Hari ke-1
Sebetulnya ini hari kedua saya di Korea, tetapi karena hari ini baru full team, maka hari ini menjadi hari pertama saya. Saya memang juga sengaja memulai perjalanan di hari kedua.
Inti dari perjalanan ini adalah santai, no pressure dengan harus mengunjungi seluruh tempat yang direkomendasikan orang-orang. Semua rekomendasi cukup jadi referensi saja.
Setelah Saya, Ryan, dan Miri bertemu Bryan di Exit Stasiun Hongdae dan memberi kesempatan Brian untuk dropping kopernya ke penginapan, kami langsung meluncur ke Myeongdong. Mengapa Myeongdong? Karena di Myeongdong inilah kami bisa memulai perjalanan selanjutnya dengan relatif mudah ke Namsan Seoul Tower.
Jajan Street Food di Myeongdong Pas Gerimis
Saat sampai di Myeongdong, kesan gue pertama kali dari tempat ini adalah RAME BANGET!! Parah!! Otak gue langsung menyarankan gue buat balik ke penginapan aja dan rebahan di kasur yang hangat dengan jendela terbuka supaya angin musim gugur berhembus masuk kamar.
Ngeri liat keramaian!!
Tapi masa iya gue harus pulang gitu aja! Pffftt!! NO!
Miri bilang, “di sini banyak makanan dan pernak-pernik loh!”
Mata gue pun langsung mengecek setiap sudut kompleks perbelanjaan itu dan mengurungkan niat balik ke penginapan. RUGI JUGA CHOYYY UDAH BELI TIKET MAHAL-MAHAL KE SEOUL TAPI CUMA DIEM DI HOTEL!!
Tak cuma populer dengan Kpop dan juga Kdrama-nya saja, Korea Selatan pun juga sangat populer dengan berbagai macam produk kecantikannya. Nah, Myeongdong ini merupakan salah satu destinasi belanja menarik terutama untuk penggemar skincare, kosmetik, dan fashion.
Banyak brand kenamaan dari Korea dipajang di Myeongdong. Ya gue gak ngerti sih brand-brandnya apa aja. Gue sama temen-temen gue cuma recognized brand yang biasa kami lihat di Manila. Itu pun brand toko seperti Zara, Uniqlo, dan lain-lain. Brand kosmetik? Jangan tanya! Gak ada satu pun dari kami yang mengerti. Bwahahaha.
Tapi gue bisa bilang, kalau kalian tidak punya banyak waktu ketika di Seoul dan ingin menyempatkan diri memanjakan jiwa hedon berbelanja sepuas hati, mampirlah ke Myeongdong.
Myeongdong sesungguhnya merupakan nama kawasan belanja dengan gang-gang yang berukuran kecil hingga sedang di dalamnya. Tetapi di bagian kanan dan kirinya berdiri bermacam toko, sehingga barang apapun dapat kamu temukan di sini. Tak cuma produk kosmetik dan skincare saja, kamu pun bisa menemukan produk fashion dan sepatu dengan harga yang bervariasi.
Jika di kiri-kanan jalanan di Myeongdong dipenuhi dengan toko-toko, maka bagian tengah jalanan di Myeongdong ini dipenuhi dengan gerobak-gerobak untuk kios makanan dan kios pernak-pernik. Ini yang jadi fokus gue karena suhu udara sangat dingin. Waktu itu suhu sekitar 15 derajat celcius, naek turun, dan sebagai tropical citizen, gue merasa makanan hangat adalah obat dari segala obat untuk bertahan di cuaca yang dingin. Apalagi pas gue berkunjung angin berhembus disertai gerimis halus. Maknyusss!!
Lalu apa yang gue makan? Gue makan barbecue segede gaban (lebay) pakai saos pedas! Iya, saos pedas! Gue baru sadar kalau di Korea ini tersedia juga saos pedas seperti di Indonesia. I think I can survive living in South Korea. Hahaha.

Gue bisa bilang Myeongdong ini adalah distrik belanja SAGALA AYA! Gue juga bisa bilang kalau dahaga hedon berbelanja kalian bisa terpuaskan di sini. Baik belanja buat diri sendiri — mulai dari yang gak penting sampai yang (mungkin) penting dan nanti dibutuhkan — , buat oleh-oleh, ataupun belanja buat jastip.
Selain makan gue pun membeli lanyard yang selanjutnya gue gunakan untuk menaruh T-money card selama jalan-jalan di Seoul.

Oiya, buat kamu penggemar Kpop, kawasan Myeongdong pun juga bisa jadi alternatif destinasi untuk berburu album, poster, lightstick, kalender hingga pernak-pernik yang lain terkait dengan artis Kpop yang kamu idolakan. Selain lebih lengkap, pilihan harganya pun terbilang cukup miring, yakni berkisar antara 1.000 Won sampai puluhan ribu Won saja, kalau gak salah ya.
Tips Belanja di Myeongdong:
Gue ada tips belanja di Myeongdong atau supaya bisa jajan dan bertansaksi dengan cepat dan praktis, yaitu siapkan uang pas. Sebab dengan begitu akan memudahkan kamu saat ingin jajan di tempat ini. Hampir seluruh harga makanan yang dijajakan dibanderol dengan harga sekitar 1.000 sampai 5.000 won saja. Sebenernya ini berlaku di mana saja sih. :p
Namsan Seoul Tower
Setelah puas dengan short visit di Myeongdong dan mencicipi jajanan di sana, Gue dan teman gue langsung meluncur ke Seoul Tower. Seoul Tower ini populer juga dengan sebutan N Seoul Tower atau Namsan Tower. Dari Myeongdong, hanya butuh waktu sekitar 24 menit naik bus untuk sampai ke Namsan Tower. Berlokasi di atas gunung Namsan yang memiliki ketinggian sekitar 479 mdpl, destinasi ini jadi salah satu tujuan favorit dan jadi landmark yang paling ikonik di kota Seoul.
Untuk mencapainya pun butuh sedikit usaha — ya untuk ngapa-ngapain di dunia ini juga butuh usaha— karena banyak anak tangga dengan tanjakan lumayan yang harus dilalui untuk mencapainya. Rute yang saya pilih untuk ke Namsan Seoul Tower ini adalah dengan menggunakan bus. Dengan bantuan aplikasi Kakao Metro, seluruh perjalanan dengan menggunakan bus dan metro bisa dilalui dengan mudah.
Selain menggunakan bus untuk mencapai Namsan Seoul Tower juga bisa menggunakan cable car yang naik dari stasiun Metro Myeongdong. Tapi saya memilih naik bus karena antrian untuk naik cable car itu panjangnya naujubileh.
Sesampainya di tempat pemberhentian bus, Gue dan yang lain menyempatkan diri jajan lagi di convenient store, 7eleven, untuk sekedar ngemil dan membeli susu sebagai penambah energi.

Dari pemberhentian bus 02, kami cukup berjalan menyusuri jalur menanjak yang memang berujung di Namsan Seoul Tower. Sepanjang jalan pemandangan yang luar biasa indah disajikan oleh landskap Seoul dari ketinggian.

Di bagian dalam Namsan Seoul Tower sangatlah menarik perhatian gue, yakni museum, observatorium, restoran, juga toko merchandise yang menjual pernak-pernik khas Namsan Tower. Tempat ini juga jadi spot yang asyik buat nongkrong sambil menikmati indahnya pemandangan matahari tenggelam. Sayangnya karena cuaca yang mendung dan gerimis, gue gak bisa melihat sunset dengan jelas.
Tak cuma itu saja, di pelataran Namsan Octagonal Pavilion kerap diadakan pertunjukan yang keren, dari mulai pertunjukan musik hingga tradisional khas Korea, jadi bisa memberikan hiburan menarik tersendiri. Namun ya karena gerimis mengundang yang tidak diundang, pertunjukkan ini pun ditiadakan.
Namun hujan berhenti ketika kami mencoba untuk memasang gembok di Love Locks area. Kesempatan ini kami gunakan untuk foto-foto dan memasang gembok cinta. Berhubung Gue dan Bryan single maka hanya Miri dan Ryan yang memasang gembok cinta mereka di love locks area.

Kekecewaan gue terobati ketika gue melihat patung karakter serial Kartun Larva!! Wohoooo!!! Berpotret lah gue sesuka hati di situ. Kami pun terhibur oleh musisi yang mempertunjukkan kebolehannya di salah satu lantai tower. Dia sempat bertanya pada Miri (dalam Bahasa Korea) jika kami yang bersama Miri adalah foreigners dan secara khusus menyanyikan lagu berbahasa Inggris untuk kami. This is a real deal. Best way to explore a foreign country is to be with locals.
Trip ke Seoul, Hari ke-2, Gyeongbokgung Palace bisa dibaca di sini ya.