Teman Gue dan Gue memutuskan untuk pergi ke Pasar Malam Raohe Street alih-alih Ximending sehingga Gue bisa memadamkan kelaparan perut Gue pada malam pertama trip di Taipei. Alasannya sederhana. Teman Gue pergi malam sebelumnya dan dia gak masalah untuk kembali ke sana lagi. Kali ini Raohe Street akan lebih enak dan nyaman untuk dikunjungi karena dia sudah familiar. Hehe..
Gue menahan napas ketika baru tiba di sana. “Ya Tuhan, ini memang tujuan gue yang sebenarnya ke Taipei!!! MAKAN!! Street food!!”
Pemberhentian pertama Gue adalah kios gurita goreng. Tentakel mereka melambai ke Gue dan meminta Gue untuk membelinya. Gue tidak bisa menolak panggilan hati ini untuk membeli mereka dan mengunyahnya untuk selanjutnya dikirim ke saluran pencernaan.

Bapak yang menjual gurita goreng memberikan pilihan jenis bumbu yang bisa ditaburkan bersama para gurita lucu dan renyah itu. Tentu saja gue memilih bumbu bubuk cabe yang sudah dikontaminasi (baca: campur) bersama mecin. Yummy!!
Harga untuk satu mangkuk gurita goreng adalah 100 NTD.
Rasa gurita goreng ini seperti yang sudah Gue bayangkan sebelumnya, tidak PHP. It was really-really gooooooowwwdddd.
Gue pun berjalan berkeliling sambil menikmati sisa gurita di mangkuk dan yang setengahnya sudah mulai “berghibah” di dalam perut.
Untuk makanan kedua, kami mampir di kios stinky tofu. Gue berharap tahu yang bakal kita beli benar-benar bau busuk sesuai dengan namanya, tapi Gue salah. Tahu itu terlihat dan berbau normal layaknya “tahu sumedang” yang selalu Gue makan di Indonesia.
Gue terlalu berharap lebih!! Jatuhnya sakit!! (Eaaaa curhat!) ini karena kepala Gue selalu membayangkan bahwa stinky tofu akan berbau menjijikkan. Ternyata, baunya dan rasanya seperti tahu yang paling Gue sukai — tahu sumedang.

Tapi rasa tahu ini menjadi menarik ketika ada sayuran semacam acar yang ditambahkan sebagai topping. Sayuran ini memberi sedikit rasa asam. Gue cukup merogoh kocek sebanyak 100 NTD untuk stinky tofu yang ternyata tidak stinky.
Ya ampun, makanan kedua Gue malam itu juga was really gooowwwdddd.
Gue membeli irisan jambu biji untuk mendinginkan perut Gue (NTD 50). Anda dapat melihat banyak kios buah dan membelinya jika Anda ingin mencuci mulut dan mendinginkan perut Anda sebelum melanjutkan dengan makanan kecil lainnya (xiao chi – 小吃). Beberapa jus, seperti jeruk, mangga, dan / atau minuman tebu juga merupakan alternatif yang baik.
小吃 berikutnya adalah torched-beef-cubes alias daging sapi bakar. Dagigg sapi ini dipotong dengan bentuk dadu untuk kemudian dibakar. Dengan harga NTD 100, Gue bisa menikmati torched-beef-cubes yang YUMMY yang Gue bisa bandingkan kualitasnya dengan steak yang dimasak medium rare di restoran-restoran berbintang. Teman Gue menyarankan agar Gue memilih rose salt sebagai campuran rasanya agar Gue bisa tahu rasanya yang sebenarnya.

Bentuk dadu dari daging sapi tersebut dan ukurannya yang sedikit lebih besar dari ukuran dadu untuk riap potongnya membuat daging sapi tersebut mudah dimasukkan ke dalam mulut dan dikunyah.

Rupanya, ada pilihan lain untuk daging sapi torched-beef-cubes dengan harga NTD 200 dan NTD 300, tapi Gue gak menanyakan perbedaan sapi untuk harga-harga tersebut. Gue sudah terlalu enjoy sama daging sapi yang paling murah. Itu aja udah enak banget!! Hehehe.. Maaf ya, jadi kurang informatif tulisannya.
Cara Menuju Pasar Malam Jalan Raohe
Alamat: Raohe Street, Songshan District, Taipei City, Taiwan 105
Jam Buka: (menurut Google) pukul 16.00 – 24.00
Dengan MRT: naik Green Line (Songshan-Xindian Line), turun di Songshan Station, dan ambil Exit 4. Setelah keluar dari stasiun, seberangi jalan dan belok kiri tepat di depan kuil.
English version: It’s Not Ximending But Raohe Street Night Market
Selamat siang mas Wirawan Asmo , mas saya pernah baca kalau teman mas ada pengalaman kena Rendom security Check in ya di Singapura kalau tidak salah , saya juga kena mas minggu lalu , padahal semua persyaratan sbg backpacker sudah lengkap , ada tiket pp , bukti tempat nginep selama disana mas , dan saya niat nya pengin kesana lagi mas untuk liburan kira kira bagaimana ya mas , Mohon jawaban nya. Terimakasih
Pada tanggal Sen, 3 Feb 2020 09:42, Wirawan Asmo menulis:
> FNU posted: “Teman Gue dan Gue memutuskan untuk pergi ke Pasar Malam Raohe > Street alih-alih Ximending sehingga Gue bisa memadamkan kelaparan perut Gue > pada malam pertama trip di Taipei. Alasannya sederhana. Teman Gue pergi > malam sebelumnya dan dia gak masalah untuk ke” >
LikeLike
Selamat siang, Mbak. Itu pengalaman saya sendiri di blog ini .. waktu itu saya kena dua kali.. ketika random security check untuk yang pertama kali (2017), alhamdulillah diloloskan karena semua data lengkap, termasuk saya menunjukkan bukti tiket konser di luar bukti akomodasi selama di Singapura. Nah berbekal lolos itu saya pun pergi lagi ke Singapura di tahun yang sama dan saya tidak harus mengalami random check.
Namun di kunjungan berikutnya (tahun 2018), saya harus diwawancara random security check lagi, dan saya menunjukkan semua bukti yang sama, seperti bookingan hotel, identitas diri di Indonesia, bukti pekerjaan (saya selalu bawa ini), dan tiket pertandingan tenis.
Jadi memang sepertinya random security checks itu selalu dilakukan dan merupakan hal yang wajar.
LikeLike